Hellow.. ini postingan pertama saya dibulan Ramadhan, agak kurang produktif nulis di Bulan Ramadhan ini. Yah mudah-mudahan kita semua dilancarkan ibadahnya ya, Aamiin.. Kalau kita ngomongin soal menjelang lebaran pasti ngga lepas dari tradisi mudik ke kampung halaman masing-masing. Bagi saya pribadi, kota yang saya rasakan sebagai kampung halaman saya adalah kota kelahiran saya, Pekanbaru. Meskipun ayah saya asli Bali Singaraja dan Ibu saya asli Medan Samosir, tapi saya tidak merasakan chemistry yang kuat dari kedua kampung orang tua saya itu hehehe, maklumlah mungkin karena saya bisa dibilang sangat jarang sekali kesana dan tidak mengenal banyak hal dan memori berkesan tentang kampung mereka, so sad:(
Nah,,dipostingan saya kali ini saya akan bercerita tentang kota kelahiran saya Pekanbaru. Pekanbaru Kota Bertuah, oohh..how I miss this place so so so much…when I was born there and spend my childhood times. Ini adalah tepatnya postingan nostalgia dadakan bagi saya dimana saya mengenang segala sesuatu baik itu tempat, makanan, peristiwa penting dan orang-orang yang berkesan bagi saya di kota itu. Kalau ditanya kenapa bisa tiba-tiba terdampar di kota itu? karena Bapak saya merantau bekerja disana, disaat semua keluarga besar kami berdomisili di Bali dan di Jakarta, hanya orang tua saya yang merantau ke sumatera. Diantara abang dan kakak saya hanya saya seorang lohh yang terlahir disana di kota itu, Pekanbaru.
Jadi dulu itu ayah saya bekerja di salah satu perusahaan jualan minyak hehe, saya sempat merasakan sewaktu saya masih kecil namanya adalah Caltex Pacific Indonesia yang sekarang sudah menjadi Chevron Pacific Indonesia. Karyawan Caltex ditempatkan di 4 kota yaitu Rumbai, Minas, Duri, dan Dumai. Kebetulan ayah saya bertugas di Rumbai, yang fasilitasnya paling lengkap dan berdekatan dengan pusat kota Pekanbaru. Saya bisa bilang disini saya merasa sangat beruntung dilahirkan dan dibesarkan sebagai anak Caltex. Why? sebegitu bangganyakah?? terusin baca ya.. 🙂
Meskipun sebagai karyawan Caltex, ayah saya memilih untuk tidak tinggal di kompleks perumahan yang disediakan bagi karyawan, jadi saya ini dulunya tinggal di luar camp tepatnya di Jalan Kuras V No.3 Tampan..hihihi senangnya masih inget alamat rumah dulu:) Hampir setiap hari saya pulang pergi Camp Rumbai – Tampan untuk sekolah dan menghabiskan hari-hari saya bersama teman-teman. Camp Rumbai mempunyai fasilitas yang sangat lengkap, bisa dibilang kota mandiri. Fasilitas Camp Rumbai diantaranya : Rumah Sakit dengan full fasilitas bagus dan gratis untuk karyawan, Sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SLB, American School untuk para expatriat pun disediakan, Fasilitas olah raga lengkap seperti lapangan sepak bola di setiap sekolah, Street ball untuk bermain basket, Gelora (Gelanggang Olah raga), Bowling Center, Lapangan Golf, Swimming Pool di Rumbai Country Club (RCC), Lapangan Soft Ball, Lapangan Tennis, Mesjid, Gereja, Helipad, Pemadam Kebakaran, Post Office, Library, Banks, Training Center, Supermarket satu-satunya saat itu yang kita sebut Commisary, Pesawat caltex, private taxy, sampai Bus-bus yang setia mengantar anak sekolah dan karyawan. Camp Rumbai menyediakan fasilitas rumah karyawan yang dibagi berdasarkan golongan tingkat pegawai. Nama masing-masing komplek mengacu pada nama pepohonan seperti : komplek cemara, damar, enau, gardenia, iksora, jati, oleander, sawit, dan masih banyak lagi. Di bawah ini beberapa foto yang mewakili nostalgia saya 🙂
- Pintu Masuk Camp Rumbai

2. Perumahan Camp

3. TK, SD, SMP, SMA Cendana Rumbai





3. Commissary

4. Library

5. Movie Theater

6. Rumbai Country Club (RCC)

7. Main office

8. Lapangan Golf Rumbai

9. Street Ball

10. Gelanggang Olah Raga (Gelora)

11. Sarana Ibadah


Masih banyak lagi fasilitas yang memanjakan kami sebagai anak-anak Caltex pada masa itu, terlalu banyak, terlalu lengkap, sampe susah dilupakan. Rumbai camp juga menyediakan Private Taxi yang bersedia mengantar kita kemanapun dengan voucher yang bisa kami dapatkan dari kantor ayah kami waktu itu. Nggak cukup sampai disitu saja, karyawan juga diberi fasilitas pesawat gratis untuk Rute ke Jakarta. Jika karyawan dan keluarga mau ke Jakarta tinggal daftar saja menunggu giliran jadwal terbang.Dikarenakan pesawat khusus perusahaan maka tidak turun di Bandara Soekarno Hatta, melainkan selalu turun di Bandara Halim Perdana Kusuma. Pesawat private Caltex bernama Pelita air.

Selain dimanjakan dengan fasilitas, banyak sekali diadakan event-event rutin untuk karyawan dan keluarga diantaranya Go Together yakni event keluar kota bersama keluarga seperti ke medan, padang yang disediakan tempat penginapan gratis dan Bus Caltex untuk rombongan. Selain itu setiap bulan desember untuk memperingati hari Natal diadakan acara besar mengundang artis-artis, ada Santa Claus yang berkeliling kompleks naik mobil pemadam kebakaran menyebarkan permen dan hadiah-hadiah, kami anak-anak sangat bahagia berebutan permen dan hadiah. Tidak cukup sampai disitu saja hadiah natalnya, kami juga diberikan hadiah yang dibagikan hadiah 1 bag besar yang isinya disesuaikan dengan usia kami. Saya ingat mainan-mainan yang diberikan setiap tahunnya cukup mainan yang mahal-mahal bahkan sampai saat ini seperti Barbie, lego, mesin jahit anak-anak, mesin cashier, remote control, radio, satu set alat melukis lengkap mulai dari spidol, cat air, crayon, it was so amazing!! Tidak main-main Caltex membahagiakan karyawan dan keluarga besarnya.


Belum komplit kalo kita belum bahas soal makanan, di pekanbaru masakan padangnya paling enak, karena lama tinggal disana ngerasain masakan padang di Jakarta mah kaga ada apa-apanya bahkan resto padang paling terkenalpun kalah deh rasanya, yahh,,mungkin yah disesuaikan ama lidah orang sini makanya rasanya kurang kalau menurut saya. Di Rumbai dulu jaman saya resto padang yang terkenal adalah Kota Buana, ada juga beberapa cabangnya di pekanbaru. Selain makanan padang tentunya sate padangnya juga enak, ada salah satu sate yang terkenal di Rumbai, namanya sate padang si chun, ini aselik enak. Adalagi Lontong padang, saya dan Ibu saya suka sekali dengan Lontong Padang Dayus, letaknya dekat Rumah Sakit Caltex, kalau lagi berobat udah ga konsen deh,,,bisik-bisik ke mama nanyain kapan ke dayus hihihi. Adalagi Hambruger dan sadwich Club sudah saya bahas tadi. Di pekanbaru sendiri ada Mie Pangsit Megaria, ada bubur ayam Pasar Bawah, banyak deh makanan enak disana yang saya belum nemuin tandingannya disini.
Nah terakhir, dari sekian banyak kenangan yang sulit banget dilupain adalah hubungan kekeluargaan dan kebersamaannya. Gimana kita hidup bertetangga berbeda agama namun saling kompak dan rukun seperti keluarga. Maaf, hubungan seperti ini tidak saya temukan lagi di Jakarta bahkan sulit sekali dirasakan antar tetangga, teman apalagi disaat sekarang ini orang sibuk saling membenci satu sama lain. Kala itu, setiap ada hari raya agama apapun kami bertetangga berbondong-bondong menyerbu keluarga yang merayakan. Jika saat lebaran keluarga yang beragama kristen dan yang lain bertamu ke keluarga muslim, begitu juga sebaliknya saat tahun baru yang muslim bergantian mendatangi rumah yang natalan. Saat itu keluarga saya satu-satunya yang beragama hindu, kebayang donk kalau pas Hari Raya Nyepi, itu diserbu ama yang muslim dan kristen mulai dari teman ayah, teman ibu, teman kakak, teman abang, dan teman saya sampai kita sewa tenda dan bangku untuk open house 🙂 indah banget kebersamaan itu. Disaat orang tua saya pindah, barang-barang kami sudah diangkut ke Jakarta semua rumah sudah kosong, tidak ada kasur, TV, kipas, maka berbondong-bondong tetangga ada yang meminjamkan kasur, TV, Kipas, kompor sementara sampai kami pindah, mereka semua mengantarkan kepergian keluarga kami saat pindah kita semua pada nangis. Iya emang sedekat itu dan seindah itu kedekatan dan hubungan antar umat disana. My God,,, i miss that Place so bad,, i miss them so much.. Saya harap suatu hari saya bisa bawa suami dan keluarga saya berlibur kesana lagi. Pekanbaru, till we meet again:)
enak mana berger besto sama berger disana…. kwkwkwkwkw ….
kenapa pindah ke jakarta?
kenapa pilih 39 sebagai sekolahnya?
kenapa warna rok nya beda sendiri pas baru masuk 39?
kenapa seneng sama laki laki berkepala botak ?
kenapa lebih tertarik sm bad boy ketimbang sama alim boy?
kenapa disaat org lebih suka sm to ming se dan hua ce lei, km malah lebih terpesona sm mitcuo? apakah km pencinta bibir sekal dan sexy seperti mitcuo?
LikeLike
enak mana berger besto sama berger disana? enakan besto lah wkwkwkwkkwkw..
kenapa pindah ke jakarta? supaya bisa ketemu kamu
kenapa pilih 39 sebagai sekolahnya? supaya dengan adanya aku 39 menjadi sekolah unggulan
kenapa warna rok nya beda sendiri pas baru masuk 39? supaya menarik para kumbang
kenapa seneng sama laki laki berkepala botak ? ga botak juga keles,, cepak!
kenapa lebih tertarik sm bad boy ketimbang sama alim boy? supaya hidup penuh warna
kenapa disaat org lebih suka sm to ming se dan hua ce lei, km malah lebih terpesona sm mitcuo? apakah km pencinta bibir sekal dan sexy seperti mitcuo? biar ada tandinganny ama bibir bawah
mbak cecilia ricardo, mba mending mba urusin suami mba tuh sabar ricardo.
LikeLike